Simalungun, BongkarKasusNews– Proyek konstruksi jalan yang dikerjakan oleh PT. Karya Murni Perkasa di beberapa titik di Kecamatan Raya menuai kritik karena diduga tidak memenuhi standar kerja yang seharusnya. Dari pantauan di lapangan, terlihat bahwa pekerja hanya melakukan pengupasan lapisan aspal tanpa menjalani prosedur rekonstruksi yang benar terhadap lapisan jalan lama.
Masyarakat setempat mengeluhkan kondisi jalan yang semakin parah akibat proses pengerjaan yang dianggap asal-asalan. Pihak kontraktor didapati menggunakan alat berat seperti double drum mini dan Pneumatic Tired Rollers untuk pemadatan, namun tanpa cairan sesuai prosedur yang dapat memberikan hasil yang optimal. Keadaan ini diperparah dengan pengabaian terhadap laporan agregat yang dibiarkan berhari-hari tanpa disiram, memicu debu yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat sekitar serta pengendara yang melintas.
Salah seorang pekerja PT. Karya Murni Perkasa yang enggan disebutkan namanya mengklaim bahwa jalan tersebut seharusnya disiram, namun ketika awak media berada di lokasi, tidak ada aktivitas penyiraman yang terlihat. Saat awak media ini mengkonfirmasi Salah satu pengawas bermarga Haloho melalui pesan WhatsApp, apakah tidak ada penyiraman yang dilakukan, beliau hanya membalas, di siram Lae “Alat lagi ambil air saat Lae lewat,” tulisnya melalui pesan WhatsApp, Selasa (10/9/2025). Komentar ini memicu keraguan, mengingat kehadiran awak media di lokasi berlangsung selama hampir satu hari penuh untuk memantau proses pengerjaan.
Keberadaan debu yang dihasilkan oleh proyek tersebut mengganggu kenyamanan warga. “Kami berharap ada perhatian lebih dari pihak terkait agar proyek ini bisa dikerjakan secara profesional dan tidak merugikan kami sebagai warga,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, pihak PT. Karya Murni Perkasa belum memberikan tanggapan resmi terkait masalah ini. Publik pun menantikan langkah selanjutnya dari pemerintah daerah untuk menanggapi keluhan masyarakat serta memastikan bahwa proyek tersebut berlangsung sesuai dengan standar yang telah ditetapkan demi kepentingan umum.
Kondisi ini menjadi sorotan dan diharapkan dapat segera ditindaklanjuti guna mencegah adanya masalah yang lebih serius di masa mendatang, diharapkan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Simalungun melakukan pengawasan yang serius, supaya pekerjaan proyek dapat berjalan sesuai teknis dan hasilnya dapat bertahan lama. (JT)