Simalungun (BK News) – Proyek pembangunan sambungan air bersih di Nagori Sihubu Raya yang dimulai pada tahun 2023 tampaknya belum memberikan hasil yang diharapkan bagi masyarakat setempat. Hingga saat ini, Jumat (12/9/2025), setelah menghabiskan anggaran mencapai Rp 524.279.255, fasilitas tersebut belum juga berfungsi sebagaimana mestinya.
Sumber dana proyek ini berasal dari Dana Desa dengan rincian Rp 213.677.355 dari ADD Tahun 2023 dan Rp 310.601.900 dari ADD Tahun 2024. Meski demikian, realitas di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat masih menunggu air bersih yang tak kunjung sampai ke rumah mereka.
Seiring dengan situasi yang terus berlanjut, Pangulu Sihubu Raya mengambil langkah kontroversial dengan menyetujui pengajuan anggaran tambahan sebesar Rp 96.628.770 dari Dana Desa Tahun 2025. Keputusan ini memunculkan berbagai pertanyaan dan kekecewaan di kalangan warga yang merasa anggaran sebesar itu seharusnya dialokasikan untuk memperbaiki kondisi yang ada, bukan menambah beban keuangan tanpa jaminan hasil yang jelas.
“Saya sangat kecewa dengan kinerja Pangulu,” ujar W. Damanik, salah satu warga yang mewakili suara masyarakat. “Kami sudah berkorban banyak, baik dalam bentuk swadaya maupun dengan menelan anggaran besar dari dana desa. Namun, hasilnya nihil. Kami berharap pihak berwenang, khususnya Inspektorat dan Kejari Simalungun, segera melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan anggaran ini.”
Damanik menambahkan bahwa permasalahan ini telah dilaporkan kepada Camat Raya dan juga kepada Inspektorat, tetapi tidak ada hasil yang memadai. Bahkan camat dan Inspektur Pembantu Khusus diduga tutup mata terkait permasalahan ini.
Ketika dihubungi terkait hal ini, S. Saragih, selaku pendamping desa setempat, mengaku tidak mengetahui informasi terkait anggaran dana desa di Sihubu Raya. “Saya tidak tahu menahu tentang anggaran tersebut,” ujarnya melalui panggilan WhatsApp.
Kondisi ini jelas memperlihatkan adanya kebutuhan mendesak untuk transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa. Masyarakat Sihubu Raya berharap agar pihak-pihak terkait segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini dan memastikan bahwa hak mereka atas akses air bersih terpenuhi dengan baik. (Tim)