Bongkarkasusnews.com
Sejak dilantiknya Ketua RW 10 Kel kebon jayanti kec kiaracondong yang baru di wilayah Pindad Utara, sejumlah warga mulai menyuarakan keluhan terkait kurangnya transparansi dan keadilan dalam kepemimpinan yang berlangsung
Warga menyebut bahwa berbagai keputusan yang diambil kerap tidak melibatkan musyawarah, serta tidak disosialisasikan secara terbuka kepada masyarakat.
Menurut beberapa tokoh masyarakat setempat, ada dugaan praktik pilih kasih dalam pembagian bantuan sosial dan proyek lingkungan yang tidak merata. “Kami merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan penting.
Banyak program berjalan tanpa sosialisasi, dan ini membuat warga merasa diabaikan,” ungkap warga yang enggan disebut nama nya salah satu warga senior di RW 10.
Keluhan juga datang dari ibu-ibu PKK dan karang taruna yang merasa kegiatan mereka tidak lagi mendapat dukungan atau perhatian seperti sebelumnya. “Kami hanya ingin RW menjadi pemersatu warga, bukan membuat jarak,” kata pengurus PKK RW 10.
Menanggapi keluhan ini, warga meminta agar Ketua RW 10 lebih terbuka dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat serta menghidupkan kembali forum musyawarah warga (rapat RW) secara rutin. Beberapa warga bahkan telah mengajukan permohonan audiensi kepada kelurahan untuk memediasi masalah ini.
( Team )