Simalungun – (BK – News) – Warga Kecamatan Siantar di Kabupaten Simalungun kini berada dalam kondisi darurat akibat Jalan/jembatan penghubung tiga desa, yaitu Nagori Rambung Merah, Karang Bangun, dan Nagori Pematang Simalungun terancam putus karena mengalami longsor. Jalan yang berlokasi di Jalan H. Ulakma Sinaga ini hampir putus, yang mengakibatkan kemacetan di jalur tersebut, terutama saat truk besar melintas.
Menurut informasi yang diperoleh pada Rabu, 2 Juli 2025, beberapa warga dari kawasan terdampak, seperti Kijol, Aima Siregar, dan Dani Saragih, melaporkan bahwa longsoran tanah di belakang rumah Jamerdin Sinaga, mantan pangulu Karang Bangun, semakin parah. Mereka merasa frustasi karena meskipun sudah banyak kunjungan dari Dinas Perhubungan dan PUPR serta foto-foto dokumentasi yang diambil, tindakan perbaikan nyata belum juga dilaksanakan. “Apakah harus menunggu jalan putus baru diambil tindakan?” keluh salah satu warga yang dapur rumahnya terancam longsor.
Inisiatif pemerintah desa setempat juga mulai menunjukkan titik terang. Tumpal Sitorus SH, pangulu Nagori Rambung Merah, melalui sekretarisnya, mengkonfirmasi bahwa jembatan tersebut memang sudah ditinjau oleh pemerintah kabupaten dan akan segera diperbaiki bulan ini, meskipun belum ada kepastian tanggalnya. “Kami dari pemerintahan tiga Nagori telah meninjau dan mengusulkan agar Dinas Perhubungan, PUPR, dan BNPB Kabupaten Simalungun bekerja sama untuk segera memperbaikinya demi kelancaran kepentingan rakyat,” imbuhnya.
Paten Purba, seorang pengamat pemerintahan dan sosial, melalui media ini mengharapkan pemerintah segera melakukan perbaikan pada jembatan tersebut dengan menggunakan bronjong dan tembok penahan. Ia menekankan pentingnya respon cepat terhadap situasi bencana seperti ini, serta perlunya kerjasama dan penguatan kolaborasi antara instansi terkait. Karena semakin lama keadaan ini dibiarkan, maka kerugian semakin bertambah dan semakin parah kerusakan yang terjadi, semakin besar pula dana yang akan dikeluarkan untuk memperbaikinya, tegas Paten.
“Masyarakat menunggu tindakan serius dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kebersamaan dan kepedulian sangat dibutuhkan, karena hidup ini merupakan bagian dari Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Paten Purba.
Dengan situasi yang semakin mendesak, masyarakat berharap agar pihak berwenang segera mengambil langkah cepat untuk mencegah potensi bencana lebih lanjut dan menjaga keselamatan serta kelancaran hidup sehari-hari mereka. (JT/PP)