Simalungun. BongkarKasusNews.com– Polemik mengenai kepemimpinan di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Simalungun kembali mencuat pasca munculnya klaim sejumlah pihak yang mengatasnamakan diri sebagai bagian dari KNPI di daerah ini. Menanggapi dinamika yang berkembang, Ketua DPD KNPI Simalungun, Juni Pardomuan Saragih, SE, mengeluarkan pernyataan tegas yang menyatakan bahwa hanya ada satu KNPI yang sah, baik secara de facto maupun de jure.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor DPD KNPI Simalungun Pamatang Raya, Selasa (29/04/2025), Juni Pardomuan Saragih menekankan, “Kami sampaikan dengan jelas dan terbuka, DPD KNPI Kabupaten Simalungun itu satu dan solid. Kalaupun ada kelompok atau individu yang mengklaim sebagai KNPI, kami pastikan bahwa secara hukum—baik secara fakta di lapangan maupun secara administratif—KNPI yang sah adalah di bawah pimpinan Juni Pardomuan Saragih.”
Pernyataan ini dimaksudkan sebagai klarifikasi sekaligus respons terhadap isu yang berkembang. Juni juga meminta kepada seluruh instansi pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat agar tidak keliru dalam menjalin hubungan kelembagaan dengan KNPI.
“Kepemimpinan KNPI Simalungun saat ini masih sah hingga April 2026. Jika ada pihak yang merasa tidak puas, mari kita selesaikan dengan cara yang sehat dan demokratis. Kita bertarung di musyawarah daerah selanjutnya, bukan di ruang-ruang gelap atau lewat klaim sepihak,” tambahnya.
Juni Pardomuan Saragih juga menegaskan bahwa anggotanya senantiasa membuka ruang komunikasi yang sehat selama proses tersebut dilakukan secara terbuka dan sesuai mekanisme organisasi. Dia mengarahkan sindiran pada manuver kelompok tertentu yang dianggap tidak menempuh jalur organisasi yang benar.
Di tengah situasi ini, pihak KNPI Simalungun menyampaikan apresiasi kepada komunitas-komunitas pemuda, organisasi mahasiswa, pelajar, dan elemen masyarakat yang terus berkolaborasi dalam berbagai program kepemudaan. “Kami bangga memiliki banyak rekan yang aktif dalam kegiatan-kegiatan positif. Ini bukti bahwa KNPI bukan hanya nama, tetapi wadah yang hidup, yang menjadi tempat berkarya bagi anak-anak muda Simalungun,” ujarnya.
Sebagai organisasi pemuda tertua dan terbesar di Indonesia, KNPI seharusnya menjadi simbol persatuan dan regenerasi ide, bukan ajang rebutan jabatan atau legitimasi politik. “Ketika perbedaan pendapat justru dijadikan bahan konflik, maka yang dirugikan bukan hanya organisasi, tetapi masa depan pemuda daerah secara keseluruhan,” pungkasnya.
Sebagai penutup, Juni Pardomuan Saragih kembali mengajak semua pihak untuk bersaing secara sehat. “Silakan jika ada yang merasa mampu dan ingin mengambil peran, mari kita buktikan secara organisasi. Kita bertarung secara terbuka di musda (musyawarah daerah) berikutnya. Tapi hari ini, izinkan kami menegaskan: KNPI Simalungun hanya satu, dan tetap berjalan untuk pemuda,” tutupnya. (JT)