Simalungun (BK News) – Rehabilitasi ruang kelas di SMP Negeri 1 Raya yang terletak di Jalan Sutomo, Kelurahan Pamatang Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Dengan anggaran sebesar Rp. 1.397.899.000, atau hampir 4 miliar rupiah, proyek ini tengah dilaksanakan meskipun timbul berbagai pertanyaan mengenai kebutuhan riil dari rehabilitasi tersebut.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Raya, yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, menyatakan bahwa proyek ini meliputi rehabilitasi sebanyak 12 ruangan atau satu gedung bertingkat. “Kami hanya mengajukan perbaikan plafon, kalau ada perbaikan yang lain itu kebijakan mereka.

Media yang meliput di lokasi menyaksikan bahwa pekerja telah mulai melakukan pembongkaran keramik lantai, meskipun lantai lama masih dalam keadaan baik. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat tentang perlunya rehabilitasi menyeluruh jika kondisi bangunan masih terbilang baru dan lantai masih layak, mengingat gedung ini dibangun pada masa kepemimpinan JR Saragih sebagai bupati.
W. Damanik dari Lembaga Habonaron do Bona menyoroti pentingnya melakukan survei mendalam sebelum penganggaran. “Kami meminta dinas terkait untuk memperhatikan kebutuhan yang lebih mendesak daripada menghabiskan anggaran yang besar tanpa pertimbangan yang matang,” tegasnya. Damanik juga menyerukan kepada DPRD Simalungun khususnya yang membidangi untuk meningkatkan pengawasan terhadap penganggaran pendidikan, agar proyek yang dibiayai menggunakan uang rakyat dapat sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Seandainya anggaran tersebut di fokuskan untuk perbaikan flapon dan pengecatan tembok, semua gedung dan ruangan di sekolah itu sudah terlihat baik dan cantik. Tetapi kenyataan di lapangan hanya rehabilitasi 12 ruangan saja yang di perbaiki, padahal gedung lain juga butuh rehab pada bagian flapon dan cat tembok.

Rehabilitasi ini masih berlangsung dan diharapkan akan segera memberikan hasil yang bermanfaat bagi siswa dan proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Raya. Namun, dengan adanya pro dan kontra yang berkembang di masyarakat, penting untuk memastikan bahwa rehabilitasi ini dilakukan secara transparan dan berorientasi pada kebutuhan riil sekolah.
Media akan terus memantau perkembangan lebih lanjut dan menunggu tanggapan dari dinas pendidikan serta DPRD Simalungun mengenai isu ini. (Tim)