Simalungun. BongkarKasusNews.com – Pembangunan Rumah Desa Sehat (RDS) yang berlokasi di Nagori Purba Tua Baru, Kecamatan Silimakuta, kembali menjadi sorotan masyarakat. Proyek yang dilaksanakan dengan anggaran senilai Rp. 298.528.482,- dari Dana Desa (DD) Tahun 2024 tersebut sudah selesai dibangun, namun sayangnya justru memunculkan sejumlah persoalan. Masyarakat setempat menduga pembangunan tersebut tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah disusun sebelumnya.
Beberapa indikasi utama yang memicu dugaan tersebut antara lain adalah kondisi bangunan yang baru selesai dikerjakan namun sudah menampakkan kerusakan. Salah satu masalah yang cukup mencolok adalah retaknya tembok bangunan, yang mengakibatkan masyarakat mempertanyakan kualitas pekerjaan konstruksi rumah tersebut. Retaknya tembok menjadi indikasi adanya penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi atau proses pengerjaan yang tidak maksimal.
Kondisi ini cukup memprihatinkan, mengingat Rumah Desa Sehat (RDS) seharusnya menjadi sarana strategis untuk mendukung pelayanan kesehatan masyarakat desa. Jika sejak awal bangunan sudah mengalami kerusakan seperti ini, dikhawatirkan kualitas dan ketahanannya tidak akan bertahan lama. Keadaan ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga berdampak pada kenyamanan dan kepentingan masyarakat yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut.
Saat awak media ini mengkonfirmasi Pangulu Nagori Purba Tua Baru melalui pesan WhatsApp, Jumat (7/02/2025), pangulu menyuruh agar awak media ini datang ke kantornya.
Merespons situasi ini, banyak pihak mulai mendesak agar Aparat Penegak Hukum (APH) mengambil langkah tegas. APH diminta untuk turun langsung ke lapangan guna melakukan investigasi mendalam terkait proyek ini. Langkah ini diperlukan untuk memastikan apakah terdapat potensi kecurangan, kesalahan teknis, atau penyimpangan anggaran dalam proses pembangunan RDS tersebut.
Peran aktif APH akan sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana desa. Investigasi yang transparan dan menyeluruh akan membantu mengungkap akar permasalahan, serta menjadi dasar bagi pihak berwenang untuk memberikan sanksi tegas jika ditemukan pelanggaran. Selain itu, pengawasan lebih lanjut terhadap proyek-proyek serupa di masa depan sangat diperlukan demi memastikan pemanfaatan Dana Desa benar-benar sesuai dengan aturan dan kebutuhan masyarakat.
Masyarakat berharap pembangunan fasilitas seperti Rumah Desa Sehat tidak hanya berhenti pada tingkat formalitas. Kualitas pekerjaan harus menjadi prioritas utama agar manfaat yang dirasakan benar-benar realistis dan berkelanjutan. Proyek RDS di Nagori Purba Tua Baru ini menjadi pengingat penting bahwa setiap pembangunan harus dikerjakan sesuai standar yang telah ditentukan, dengan pengawasan yang ketat untuk menghindari kerugian di masa depan. (Tim)