Simalungun. (BK-News) – Pengelolaan Dana Desa di Nagori Parmonangan, Kecamatan Jorlang Hataran, saat ini tengah menjadi sorotan setelah ditemukan banyak kejanggalan dan indikasi penyimpangan dalam penggunaan anggaran. Tim investigasi yang terdiri atas Media, LSM, dan Praktisi Hukum, mencatat sejumlah temuan mencolok yang memprihatinkan, menandakan perlunya pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang.
Menurut hasil investigasi yanga diterima, temuan tersebut mencakup penggunaan anggaran Dana Desa Tahun 2023 untuk pengadaan perpustakaan desa senilai Rp 13.500.000 yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan dengan biaya tidak lebih dari Rp 10 juta. Di tempat yang sama, hanya terdapat koleksi buku dan rak yang tidak mencerminkan penggunaan anggaran yang transparan. Selain itu, anggaran tahun 2024 untuk produksi tanaman pangan senilai Rp 107.247.570 yang diadakan oleh PT. ARI PERKASA dari Medan, juga menunjukkan kejanggalan, di mana pelaksanaannya tampak tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Kegiatan lain, seperti honor narasumber sosialiasi kesehatan sebesar Rp. 900.000 dari Dinas BPMN, serta proyek desa yang diduga dititipkan oleh pejabat tertentu, semakin menambah daftar kejanggalan dalam pengelolaan dana publik di desa tersebut. Menanggapi isu ini, Mas Kaur Pelayanan yang berada di kantor pangulu dan Sekretaris Desa, bernama Bagus, memberikan penjelasan yang diperlukan saat ditemui oleh tim investigasi di Kantor Pangulu Parmonangan, Jumat (4/7/2025)
Baca juga:
https://www.bongkarkasusnews.com/dua-asn-pemkab-simalungun-terima-honor-dari-dana-desa/
“Apa yang kami temukan akan segera dilaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk ditindaklanjuti,” tegas Ardy Putranto Saragih, SH, ketua tim investigasi. Ia menambahkan bahwa tim mereka telah menginvestigasi beberapa Nagori/Desa tentang penggunaan Dana Desa guna memastikan ada efek jera dan kesadaran terhadap kewajiban pengelolaan anggaran desa.
Tim investigasi berkomitmen untuk tidak hanya mendorong penegakan hukum, tetapi juga mendorong para kepala desa dan perangkat Nagori untuk mengelola dananya secara lebih baik dan berlandaskan prinsip ilmu pengetahuan serta iman. “Kami ingin Nagori Parmonangan, serta seluruh Nagori yang ada di Simalungun secara keseluruhan, dapat menjadi daerah yang maju dan mendunia,” pungkas Ardy.
Baca juga:
Pemantauan dan pengawasan ini diharapkan dapat berkontribusi pada perubahan yang positif dalam pengelolaan dana desa, sehingga tidak ada lagi temuan dan kejanggalan di masa mendatang. Tim investigasi tetap berkomitmen untuk melakukan pengawasan yang ketat dan melaporkan setiap penyimpangan yang ditemukan, demi keadilan dan kepentingan masyarakat. (Tim)