Oleh: Saeed Kamyabi
Masjid bukan sekadar tempat sujud dan melaksanakan shalat berjamaah, tetapi ia adalah pusat peradaban umat Islam. Di masa Rasulullah ﷺ, masjid berfungsi sebagai pusat dakwah, ibadah, pendidikan, musyawarah, bahkan penguatan ekonomi umat. Karena itu, memakmurkan masjid berarti menghidupkan kembali fungsi masjid agar bermanfaat luas bagi jamaah dan masyarakat sekitar.
Allah ﷻ berfirman:
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kecuali kepada Allah. Maka merekalah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. At-Taubah: 18)
Amanah dari Pewakaf Masjid
Banyak orang yang semasa hidupnya rela mewakafkan tanah dan hartanya demi terbangunnya masjid. Pahala wakaf adalah jariyah yang terus mengalir selama masjid itu digunakan. Namun, jika masjid tersebut dibiarkan kosong, sepi dari jamaah, tidak dijaga kebersihannya, dan tidak dimakmurkan dengan kegiatan ibadah serta dakwah, maka sungguh hal itu akan membuat arwah pewakaf merasa sedih.
Mereka telah menginfakkan sesuatu yang berharga dengan harapan pahala terus mengalir, tetapi jika masjid tidak difungsikan, maka aliran pahala akan berhenti dan alangkah kecewanya mereka. Inilah sebabnya mengapa kita sebagai penerus wajib menjaga, menghidupkan, dan memakmurkan masjid sebagai bentuk penghormatan terhadap niat mulia mereka.
Manfaat Memakmurkan Masjid Secara Ekonomi
Memakmurkan masjid tidak hanya sebatas ibadah shalat, tetapi juga memberi manfaat besar secara sosial-ekonomi:
Pusat pertemuan umat – Masjid menjadi tempat bertemunya jamaah, sehingga terbuka ruang untuk dakwah, silaturahmi, gotong royong, dan penguatan ekonomi.
Gerakan zakat, infak, sedekah, dan wakaf – Dari masjid bisa dikelola dana umat untuk membantu fakir miskin, beasiswa, dan usaha kecil.
Mengurangi kesenjangan sosial – Dengan masjid sebagai pusat distribusi sedekah dan bantuan, kesejahteraan umat lebih merata.
Pemberdayaan umat – Banyak masjid yang membentuk koperasi, BMT, atau unit usaha yang membantu jamaah mandiri secara finansial.
Contoh Nyata di Indonesia
Masjid Jogokariyan Yogyakarta mengelola dana infak jamaah setiap hari dan mendistribusikannya langsung, sehingga masjid benar-benar menjadi pusat ekonomi dan sosial.
Masjid Salman ITB Bandung selain tempat ibadah juga menjadi pusat pengembangan ilmu, bisnis halal, hingga beasiswa mahasiswa.
Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta, walaupun menjadi markaz dakwah dan tabligh internasional tapi kegiatan pendidikan agama, pondok tahfizul Qur’an dan kegiatan ekonomi UMKM tetap berjalan baik
Masjid Istiqlal Jakarta tidak hanya sebagai ikon ibadah nasional, tetapi juga menjadi pusat dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial berskala internasional.
Semua ini menunjukkan bahwa masjid yang dimakmurkan memberi manfaat bukan hanya spiritual, tetapi juga sosial dan ekonomi.
Shalat sebagai Mi‘rajul Mukminin
Mafhum hadits “Shalat adalah mi‘raj-nya orang beriman.” Artinya, shalat adalah jalan naik menuju kedekatan dengan Allah. Dari masjid, seorang mukmin bisa meraih ketenangan, keberkahan, dan kemuliaan. Ketika umat menjaga shalatnya di masjid, maka keberkahan Allah turun kepada mereka, termasuk dalam urusan rezeki.
Allah menegaskan:
“Dan di langit terdapat rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.”
(QS. Adz-Dzariyat: 22)
Ayat ini mengingatkan bahwa rezeki berasal dari Allah ﷻ, yang menurunkannya dari langit melalui keberkahan, hujan, tumbuhan, perdagangan, maupun peluang hidup. Shalat berjamaah di masjid adalah salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah agar pintu-pintu rezeki itu dibukakan.
Indonesia Negeri dengan Masjid Terbanyak
Hadraji Maulana Muhammad Sa’ad Al-Kandahlawi DB pernah menyampaikan pesan yang mendalam:
“Tidak ada satu negara pun di dunia ini yang melebihi jumlah masjid di negara kalian (Indonesia).”
Artinya, Indonesia telah diberi anugerah besar berupa ribuan bahkan jutaan masjid yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Namun, jumlah yang banyak ini akan sia-sia jika tidak dimakmurkan. Justru, semakin banyak masjid yang hidup dengan ibadah, ilmu, dan amal, semakin besar peluang turunnya keberkahan Allah untuk negeri ini.
Inisiasi Relawan Pemakmur Masjid
Menyadari pentingnya menghidupkan masjid, Yayasan Masjid Makmur Indonesia mengambil langkah nyata dengan menginisiasi pembentukan Relawan Pemakmur Masjid (RPM). Relawan ini akan bergerak di sekitar masjid, door to door, dari rumah ke rumah, mengajak umat untuk kembali menghidupkan masjid melalui shalat berjamaah, kajian ilmu, dan amal sosial.
Teknis Kerja Relawan Pemakmur Masjid
Agar program berjalan efektif, RPM memiliki pola kerja harian yang sederhana:
Pagi Setelah Subuh:
- Taklim Qur’an/Hadits atau ceramah singkat.
- Musyawarah harian untuk merencanakan kegiatan.
- Penyediaan khidmat; makanan kecil dan minuman panas (kopi, teh, susu).
- RPM keliling kampung, menyapa warga, bahkan kalau diundang masuk rumah untuk bicarakan amal masjid dan mempererat silaturahmi.
Sore Setelah Ashar:
- Disediakan makanan kecil dan minuman dingin.
- Di masjid ada yang membaca Qur’an, Zikir, atau baca buku taklim.
- Sebagian relawan berkunjung ke sekitar masjid untuk buat suasana, bahkan ke rumah-rumah, untuk mengajak shalat Maghrib berjamaah.
- Hasil kegiatan sore dilaporkan pada musyawarah pagi berikutnya.
Prinsip Kerja RPM
Kebersamaan – menghidupkan ukhuwah.
Konsistensi – dilakukan rutin agar budaya suasana masjid tumbuh.
Kehangatan – makanan dan minuman sebagai simbol keramahan.
Silaturahmi – dengan kunjungan ke rumah warga, masjid benar-benar menjadi pusat kehidupan kampung.
Dukungan Moril dan Materil
Gerakan ini tentu memerlukan dukungan dari seluruh umat. Baik dalam bentuk doa, semangat, maupun bantuan materi. Insya Allah, setiap rupiah yang disalurkan akan menjadi pahala jariyah, termasuk mengalir kepada para pewakaf masjid yang telah wafat.
Dukungan dapat disalurkan melalui:
Rekening BSI 7169004727
a.n. Yayasan Masjid Makmur Indonesia
Masjid harus dimakmurkan karena:
Ia adalah pusat ibadah, dakwah, dan peradaban Islam.
Amanah dari pewakaf yang harus dijaga agar pahala mereka terus mengalir.
Memberi manfaat sosial-ekonomi bagi jamaah.
Menjadi tempat shalat yang merupakan mi‘raj orang beriman.
Indonesia memiliki jumlah masjid terbanyak di dunia, maka harus menjadi contoh dalam menghidupkan amal masjid.
Ada gerakan nyata melalui Relawan Pemakmur Masjid (RPM) yang membutuhkan dukungan kita semua.
Maka, mari bersama-sama memakmurkan rumah Allah, agar hidup kita, masyarakat kita, dan negeri kita dipenuhi keberkahan.
Info YAMMI
M. Sucipto +62 815-9345-329
Abdul Halim Said +62 813 8581 7649